Jumat, 20 Februari 2015

PENYAKIT PADA TELINGA




PENYAKIT PADA TELINGA


Infeksi telinga
Gangguan pada telinga bisa terjadi akibat adanya infeksi pada telinga (otitis media). Infeksi terjadi karena luka pada kulit atau gendang telinga, kulit gatal mirip eksim atau sampai bernanah . Hal ini biasa terjadi pada anak balita karena ketidak hati-hatian dalam membersihkan telinga mereka. Berbeda dengan telinga orang dewasa, liang telinga anak-anak lebih dangkal hingga pengorekan yang terlalu dalam menimbulkan iritasi bahkan luka pada telinga.
Yang perlu diperhatian, bila Anda membersihkan telinga dengan coton bud jangan sampai keliang telinga, sebagian besar kotoran malah akan terdorong masuk lebih dalam  yang kemudian menumpuk dan membatu. Disinilah seseorang akan mendapat masalah karena bagian dalam telinga terasa gatal, iritasi dan akhirnya infeksi.
Kalau diketahui ada kotoran yang telah mengeras di dekat gendang telinga, sebaiknya segera diperiksakan ke dokter ahli THT. Biasanya dokter akan memberikan obat tetes telinga (karbol glieserin 10%) untuk memecahkan kotoran tersebut.  Infeksi yang barang kali timbul lantaran iritasi kotoran itu diatasi dengan pemberian obat antibiotik.
Pilek dan gangguan telinga
Penyakit pilek pun ada kalanya menganggu telinga karena lubang yang menghubungkan telinga tengah dengan hidung (tuba eustachius) mengalami peradangan atau mampat. Bila Anda merencanakan naik pesawat udara atau berenang pada saat menderita pilek berat, sebaiknya terlebih dahulu kedokter untuk mendapatkan obat tetes atau yang dapat menggulangi peradangan tersebut.
Para penyelam dianjurkan tidak menyelam saat menderita pilek, sebab tekanan air yang sangat besar sangat membutuhkan kelonggaran keluar masuknya udara melalui tuba. Kalau tuba eustachius-nya sedang mengalami peradangan udara akan terhalang dan bisa mengakibatkan pecahnya gendang telinga. Atau paling tidak, kita mendapat serangan sakit telinga atau vertigo karena udara terkurung di dalam.
Gangguan lain pada telinga bisa juga akibat masuknya benda asing kedalam saluran pendengaran. Anak kecil banyak yang suka memasukkan biji-bijian kedalam telinga. Benda keras ini berbahaya kalau tidak segera diambil, sebab dapat mendesak gendang telinga atau bergesernya kedudukan tulang pendengaran.
Trauma polusi udara
Manusia normal mampu mendengar suara berfrekuensi 20-20.000 Hz (satuan suara berdasarkan perhitungan jumlah getaran sumber bunyi perdetik) dengan intesitas atau tingkat kekerasan di bawah 80 desibel (dB). Bunyi diatas itu kalau terus menerus dan dipaksakan bisa merusak pendengaran, karena bisa mematikan fungsi sel-sel sistem pendengaran.
Gejala awal adanya gangguan pendengaran karena polusi udara ini sering kali tidak dirasakan kecuali telinga berdengung, kemudian dikuti oleh menurunnya pendengaran. Trauma suara ini banyak dialami oleh pekerja pabrik. Kebisingan pabrik aman selama masih dibawah 80 dB. Namun kalau naik 3 dB saja, seseorang sebaiknya beristirahat sejenak setalah bekerja empat jam. Atau bila perlu mengenakan pentup telinga.
Kebisingan suara di jalan yang setiap hari didengar oleh para sopir bus pun bisa berdampak negatif terhadap pendengaran sang sopir.
Tekanan darah tinggi
Para penderita penyakit darah tinggi, dimana sel-sel pembuluh darah sekitar telinga ikut tegang dan mengeras, juga harus selalu memperhatikan kesehatan telinga. Sebab berkurangnya oksigen yang masuk lebih memudahkan sel-sel pendengaran mati. Bila penderita merasakan telinganya sering berdengung, segeralah ke dokter sebelum terlambat.
Pada orang lanjut usia, gangguan pendengaran biasanya disebabkan oleh fungsi organ pendengaran yang menurun (presbiakusis). Kemunduran pendengaran pada para manula ini lebih banyak dipengaruhi oleh penyakit degeratif yang didapatnya seperti tekanan darah tinggi, diabates, gangguan kardiovaskuler, atau obat-obatan tertentu. Yang diminum secara rutin seperti pil kina untuk penyakit malaria, streptomisin, dll.
Gangguan organ telinga memang  bisa bermacam-macam, disamping yang disebutkan diatas, bisa juga karena faktor keturunan, gangguan gizi, trauma kepala, bisul, jamur, tumor dll. Namun dengan gizi yang baik, pemakaian kapas pembersih telinga yang tidak berlebihan, pemeriksaan telinga secara rutin paling tidak setiap ½-1 tahun sekali oleh ahli THT, niscaya kesehatan telinga tetap terpelihara. (sy/int)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar